Rabu, 19 Oktober 2011

Ratu Atut Konsisten Angkat Kesejahteraan Petani



PANDEGLANG - Kabupaten Pandeglang merupakan jantung bagi ketahanan pangan wilayah Provinsi Banten. Pasalnya, daerah ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap produksi pangan dari bidang pertanian.

Oleh sebab itu, meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan hidup para petani tetap akan menjadi perhatian serius Hj Ratu Atut Chosiyah, apabila kembali diberi kepercayaan memimpin Banten.

"Banten sebagai wilayah agraris harus menempatkan petani sebagai sosok penting, dengan lebih memberi perhatian terhdap upaya meningkatkan kualitas hidupnya. Sebab harus diingat, dunia sudah mulai mengalami krisis bahan pangan. Karena itu, petani memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya mencapai ketahanan pangan," kata Ratu Atut, di sela-sela jadwal Kampanye pasangan Atut-Rano di Lapangan Menes, Pandeglang, Sabtu (15/10/2011).

Seperti diketahui, selama masa lima tahun kepemimpinannya yang baru lalu, Ratu Atut memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan bidang pertanian.

Hasilnya, Banten termasuk salah satu dari 10 provinsi yang menjadi lumbung padi nasional. Atas pencapaian tersebut, Hj Ratu Atut Chosiyah dinobatkan bintang tanda jasa Satya Lencana Wirakarya oleh pemerintah pusat.

"Berbagai program pertanian sudah saya luncurkan dengan target surplus beras di Banten. Terakhir, kita menggandeng perusaha-perusahaan BUMN untuk mendukung program GP3K atau Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi. Salah satu sasaran dari gerakan ini adalah meningkatnya kesejahteraan hidup para petani," kata Gubernur wanita satu-satunya di Indonesia ini.

Besarnya perhatian Hj Ratu Atut Chosiyah terhadap pembangunan bidang pertanian diakui, oleh sejumlah Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), di antaranya Ketua Gapoktan Mekar Tani Sukija Atmaja, Ketua Gapoktan Kecamatan Panimbang Mardi Sumardi, dan Ketua Gapoktan Galang Balang, Cimanuk, Itang Sulaiman.

"Kami bangga memiliki pemimpin yang sangat memperhatikan nasib petani dan pembangunan pertanian," kata Sukija.

Sedangkan menurut Mardi, program-program pertanian yang telah diberikan selama kepemimpinan Hj Ratu Atut Chosiyah lima tahun lalu, sangatlah tepat dan dipandang perlu diteruskan agar dapat lebih dioptimalkan untuk mencapai surplus produksi beras Banten khususnya dan nasional pada umumnya. "Ibu Ratu Atut membuat kami lebih bersemangat dalam bekerja," tambahnya.

Itang Sulaiman mengatakan, Ibu Ratu Atut sangat resposif terhadap semua aspirasi petani selama ini. Salah satunya Ibu Ratu Atut dengan jajarannya langsung beraksi dengan melakukan rehabilitasi Sungai Cilember dan mebuat sodetan.

Hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir di wilayah Pandeglang saat musim hujan. Kemudian, juga memperbaiki infrastruktur jalan poros pertanian.

Ketiga Ketua Gapoktan tersebut optimistis, seluruh petani di Banten akan memberikan dukungannya terhadap kepemimpinan Hj Ratu Atut Chosiyah pada Pilgub 22 Oktober mendatang. "Sebab, Ibu Ratu sudah memberikan banyak bukti terhadap pembangunan bidang pertanian, bukan baru memberi janji-janji," tambah Itang. (bs) (adv) (//ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar